Wednesday, February 17, 2016

Kapasitor



Pengertian Kapasitor



Sebutan populer dari kapasitor adalah Kondensator, sebenarnya kata kapasitor berasal dari bahasa Iggris dan kondensator berasal dari bahasa Belanda. Untuk selanjutnya kita akan menyebut kapasitor pada dasarnya kapasitor adalah kedua keping logam yang saling berpisah seperti pada gambar berikut ini :























Lempang A & B dipisahkan oleh udara atau bahan elektrik untuk mengatur nilai kapasitansi kapasitor tersebut. Selain bahan diantara lempeng, luas penampang dan jarak antar plat juga menentukan nilai kapasitansi kapasitor tersebut.

Pada dasarnya semua kondensator sama, yaitu terdiri dari dua logam yang terisolasi dan saling berhadapan. Diantara kedua logam diisi dengan bahan yang bermacam-macam. Nilai kapasitansi diberi nama Farad, diambil dari nama orang yang berjasa dalam pembuatan kapasitor.


Faktor-faktor yang menentukan nilai kapasitor sebagai berikut :

C = A ε / D

A » Luas penampang plat.
ε  » Bahan diantara lapisan.
D » Jarak antara kedua plat kapasitor.


Jenis-jenis kapasitor yang umumnya digunakan sebagai berikut :
  • Mika
  • Mlar
  • Kertas
  • Polyester
  • Tantalum
  • Keramik
  • Elektrolit
  • Dll.
Fungsi Kapasitor:

Sifat dasar kapasitor adalah untuk menyimpan muatan listrik, tentang dalam penggunaan kapasitor digunakan untuk berbagai keperluan yaitu :

  • Menahan arus dc.
  • Melewatkan arus dc.
  • Filter.
  • Penalaan (tuning).
  • Penghubung antar tingkat (kopling).
  • Penentu frekuensi.
  • Menghindar/meredam bunga api listrik pada saat saklar dikontrakan.
Seri dan Paralel

Untuk mendapatkan nilai kapasitor seperti yang diperlukan, maka kapasitor dapat dihubungkan secara seri dan paralel.














Nilai total kapasitor yang dihubungkan seri akan selalu lebih kecil dari pada nilai kapasitansi kapasitor yang paling kecil. Nilai kapasitor yang dihubungkan paralel akan selalu lebih besar dari nilai salah satu kapasitor yang paling besar.

Cara membaca nilai kapasitansi kapasitor mirip dengan cara membaca nilai resistor, misalnya jika kapasitor tertulis 104 maka cara membaca nilainya adalah sebagai berikut :

Dua digit pertama adalah bilangan dan digit ketiga adalah jumlah nol dibelakang kedua digit pertama dan satuannya adalah pikofarad.

1 - > angka 1
0 - > angka 0
4 - > angka 0000

Sehingga sama dengan 100000 pf = 100 nf = 0,1 f

1 nf - 100 µf
1 nf - 1000 pf

Untuk jenis kapasitor yang berukuran besar seperti kapasitor elektrolit, nilainya dituliskan langsung pada kapasitor tersebut biasanya mulai 1f. Selain nilai kapasitansi kapasitor tersebut juga dituliskan nilai tegangan kerja kapasitor, misalnya 10 V.

Jika nilai kapasitor dibaca 1f 10V. Ini kapasitor tersebut tidak dapat dipakai pada tegangan yang lebih tinggi dari 10 volt, jika dipakai pada tegangan kerja lebih tinggi dari 10 volt maka kapasitor tersebut akan rusak. Pada umumnya kapasitor yang bernilai besar dipakai pada bagian power supply.

Jika suatu sinyal dengan frekuensi tertentu dilewatkan melalui suatu kapasitor maka kapasitor akan bertindak seperti suatu resistor dengan nilai hambatan sebagai berikut :

Xc = 1/(2 *F*C)

Dimana Xc disebut sebagai reaktansi kapasitif dari suatu kapasitor yang dilewati suatu sinyal, dan F adalah frekuensi dari sinyal yang melewatkannya, serta C adalah kapasitansi kapasitor.




Sekian yang bisa saya sampaikan dalam artikel ini,
Bila ada yang ingin berbagi ilmu jangan sungkan-sungkan untuk berkomentar dibawah ini
dan terima kasih telah meluangkan waktunya.

No comments:

Post a Comment